Estetika dan Moral dari Martin Surayajaya

Nama : Ade Ahmad Gifari

Kelas : R3L

Npm : 202146500963

Dosen : Angga Kusuma Dawami, M. Sn.


Pengertian Estetika dan Filsafat Seni


Estetika

Estetika adalah sebuah kajian tentang sebuah keindahan, istilahnya sendiri memiliki banyak arti yaitu sebagai kajian tentang kendihan Sebagian yang lain mengartikannya sebagai usaha untuk mempercantik diri. Namun sebenarnya kata estetika sendiri bermula bukan dari sebuah kajian tentang seni ataupun keindahan penggunaan.

Dalam sejarah dimasa plato sampai Immanuel kant pada abad ke 18 mengartikan estetikan rata rata sebagai kajian tentang proses pencerapan indrawi, hal ini dikarenakan estetika merupakan bagian dari kajian epistomologi, yaitu kajian tentang asal-usul dan prinsip dasar dari pengetahuan manusia peralihan pengertia estetika baru terjadi setelah abad 18, khususnya pikiran salah seorang tokoh setting kawan pertama yaitu Alexander baumgarten. 

Terlepas dari penggunaan istilah yang berbeda, sebetulnya wacana tentang kesenian atau keindahan itu sudah ada sejak lama, yaitu tepatnya pada masa Yunani. Tradisi pemikiran yang berkembang sejak masa Yunani sampai dengan abad pertengahan serta bahkan sampai era modern biasa mengartikan keindahan sebagai satu sisi dari sebuah segitiga konseptual yaitu sebuah segitia yang mempersatukan ide tentang apa yang indah, apa yang benar dan apa yang baik, hal ini disebut Bonum, Verum, Pulchrum. Bonum adalah kebaikan, Verum adalah kebeneran, Pulchrum adalah keindahan,  ketiganya untuk waktu yang sangat lama dianggap sebagai tiga sisi dari suatu realitas yang sama.

Kajian estetika merupakan kajian yang tidak bisa di rumuskan atau diungkapkan verbal. Oleh karena itu muncul sebuah pengertian bahwa keindahan tidak mungkin bisa dibahasakan. Jadi sebuah sesuatu dikatakan indah dilihat dari wahananya, atau bagaimana sang seniman berhasil mengolah wahananya, dimana hal ini disebut sebagai Medium Specificity(Kekhasan wahana).

Dalam hal ini contohnya jika pada sebuah karya seni lukis, lukisan dikatakan indah haruslah murni dilihat dari segi aspek formalnya atau bagaimana lukisan tersebut dapat memunculkan kekhasan wahananya dengan mengoptimalkan suatu komposisi seperti warna dan ritme, dan bukan dari bagaimana lukisan itu menggambarkan suatu keadaan tertentu. 

Etiket dan Etika

Etiket adalah suatu bentuk sopan santun, adat istiadat atau suatu kebiasaan seseorang yang berlaku, dalam hal ini contoh etika seperti mengucapkan salam, bersikap sopan santun kepada yang lebih tua dan sebagainya

Etika berasal dari kata Yunani ethos yang mengacu pada kecenderungan atau kecenderungan sikap atau watak seseorang, tetapi walaupun keduanya memiliki etimologi yang berbeda, namun asal katanya berbeda, dalam arti sebenarnya sama persis, etika hanyalah moralitas. Etika ini menjadi suatu kajian yang harus berdasarkan sebagai tindakan yang sebetulnya dapat membedakan suatu tindakan baik buruknya yang disebut sesuai dengan hukum ataukah sesuai dengan perintah masyarakat itu sendiri.


Filsafat etika memiliki 3 aliran besar yaitu :

1. Etika Deontologis

Etika Deontologis adalah nilai moral dari suatu tindakan pada sejauhmana tindakan itu merupakan ungkapan dari kewajibannya Jadi kalau suatu tindakan dilakukan murni demi kewajiban maka itu adalah tindakan yang baik tokoh pemikir etika deontologis.

2. Etika Keutamaan

Etika Keutamaan merupakan sebuah ekspresi dari suatu karakter generasi dari generasi semacam adat dan menjadi pedoman, dikarenakan menjamin kehidupan yang baik.

3. Etika Konsekuensialis

Etika konsekuensialis adalah etika yang berurusan dengan konsekuensi dari tindakan dan aliran ini juga umurnya sudah lama ada sejak zaman manusia ada yaitu tindakan baik adalah suatu yang menghasilkan hasil yang baik dan yang terpenting adalah hasil nya yang baik yang terkenal dari aliran ini adalah suatu penjelasan dari filsafat estetika yaitu ulitiarisme yang berbasis pada manfaat. Sejauh mana orang tersebut mengahasilkan manfaat.

Kesimpulan 

Estetika adalah sebuah kajian tentang sebuah keindahan, sebuah keindahan dalam lukisan tidak bisa dilihat dari bagaimana lukisan itu menggambarkan suatu keadaan, namun suatu lukisan indah karena memiliki kekhasana wahananya dengan mengoptimalkan suatu komposisi seperti warna dan ritme.

Sedangkan etika dan estetika adalah suatu cabang ilmu filsfat yang keduanya berbeda namun mempunyai jalur yang sama, sepert halnya moral yang mencakup kebiasaan sesesorang yang bisa menghasilkan sesuatu yang baik.




Komentar

Postingan Populer